Kamis, 29 September 2011

TAUHID ZAT, SIFAT, RUBUBIYAH, dan ULUHIYAH


TAUHID ZAT, SIFAT, RUBUBIYAH, dan ULUHIYAH
Pembahasan pokok Ilmu Tauhid adalah :
Zat Allah SWT, sifat-Nya, ketuhanan-Nya.

Dari sini lahirlah :
*Tauhid Zat                   : mengesakan Allah SWT dari segi zatnya, esensinya.
*Tauhid Sifat                 : mengesakan Allah SWT dari segi sifat-sifatnya.
*Tauhid Rububiyah         : mengesakan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha pencipta dan pemelihara.
*Tauhid Uluhiyah           : mengesakan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.

TAUHID ZAT dan SIFAT

Zat adalah “sesuatu” itu sendiri dan inti dari sesuatu itu.
Zat adalah sesuatu yang berdiri sendiri.
Zat adalah esensi, yakni hakekat sesuatu.

Apakah Allah SWT memiliki zat dan sifat ??

Ulama Salaf dan Asy’ariah :
Allah SWT memiliki zat maupun sifat.

Muktazillah :
Allah SWT memiliki zat tetapi tidak memiliki sifat.
Pemberian sifat kepada Allah SWT membawa faham syirik, karena menimbulkan banyaknya yang kadim. Apa yang dikatakan sifat sebenarnya adalah essensi Tuhan sendiri.

Ibnu Sina :
Zat Allah SWT : Wujud Allah SWT yang bersifat mutlak, tidak tersusun dari zat lain yang datang dari luar, berlainan dengan zat yang ada, tidak ada batasnya, tidak ada jenisnya, dan ridak terbagi-bagi.

Wujud ada 3, yaitu :
1.       Wujud wajib.
2.       Wujud mungkin.
3.       Wujud mustahil.

Wajibul-wujud tidak bersekutu dengan benda lain apapun juga, karena benda termasuk yang mungkin yang merupakan hasil ciptaan dari wajibul-wajib. Allah adalah wajib adaNya (al-wajib al-wujud).



Al-Farabi :
Wujud ada 2, yaitu :
1.       Wujud wajib.
Wujud yang tidak mempunyai sebab untuk wujudnya.
2.       Wujud mungkin.
Wujud yang memiliki sebab untuk wujudnya.


Al-Gazali :
Segala wujud di dunia ini selain Allah SWT adalah badan (al-jism) dan sesuatu yang tidak tetap (‘arad), sedang Allah SWT adalah zat.

Allah SWT adalah wajibul-wujud bagi zatNya, dan sifat wujud Allah SWT adalah wajib dan lazim dalam zatNya.
Oleh karena itu wujud zat Allah tidak boleh terhalang oleh tidak ada.
Allah wujud karena zatNya dan bukan karena yang lain.
Wajibul-wujud Allah adalah wajibul-wujud bagi zatNya yang tidak membutuhkan sesuatu pun selain Allah.
Sebaliknya, wujudnya sesuatu selain Allah membutuhkan kepada wujud zat Allah.
Dengan demikian, zat Allah adalah Esa, dan tidak ada yang menyerupainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar