TAUHID ZAT, SIFAT, RUBUBIYAH, dan ULUHIYAH
Pembahasan
pokok Ilmu Tauhid adalah :
Zat
Allah SWT, sifat-Nya, ketuhanan-Nya.
Dari sini
lahirlah :
*Tauhid
Zat : mengesakan Allah
SWT dari segi zatnya, esensinya.
*Tauhid
Sifat : mengesakan Allah
SWT dari segi sifat-sifatnya.
*Tauhid
Rububiyah : mengesakan Allah SWT
sebagai Tuhan Yang Maha pencipta dan pemelihara.
*Tauhid
Uluhiyah : mengesakan Allah SWT
sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
TAUHID ZAT dan
SIFAT
Zat
adalah “sesuatu” itu sendiri dan inti dari sesuatu itu.
Zat
adalah sesuatu yang berdiri sendiri.
Zat
adalah esensi, yakni hakekat sesuatu.
Apakah
Allah SWT memiliki zat dan sifat ??
Ulama Salaf
dan Asy’ariah :
Allah
SWT memiliki zat maupun sifat.
Muktazillah :
Allah
SWT memiliki zat tetapi tidak memiliki sifat.
Pemberian
sifat kepada Allah SWT membawa faham syirik, karena menimbulkan banyaknya yang
kadim. Apa yang dikatakan sifat sebenarnya adalah essensi Tuhan sendiri.
Ibnu Sina :
Zat
Allah SWT : Wujud Allah SWT yang bersifat mutlak, tidak tersusun dari zat lain
yang datang dari luar, berlainan dengan zat yang ada, tidak ada batasnya, tidak
ada jenisnya, dan ridak terbagi-bagi.
Wujud ada 3,
yaitu :
1. Wujud wajib.
2. Wujud mungkin.
3. Wujud
mustahil.
Wajibul-wujud
tidak bersekutu dengan benda lain apapun juga, karena benda termasuk yang
mungkin yang merupakan hasil ciptaan dari wajibul-wajib. Allah adalah wajib
adaNya (al-wajib al-wujud).
Al-Farabi :
Wujud ada 2,
yaitu :
1. Wujud wajib.
Wujud yang tidak mempunyai sebab untuk
wujudnya.
2. Wujud mungkin.
Wujud yang memiliki sebab untuk
wujudnya.
Al-Gazali :
Segala
wujud di dunia ini selain Allah SWT adalah badan (al-jism) dan sesuatu yang
tidak tetap (‘arad), sedang Allah SWT adalah zat.
Allah
SWT adalah wajibul-wujud bagi zatNya, dan sifat wujud Allah SWT adalah wajib
dan lazim dalam zatNya.
Oleh
karena itu wujud zat Allah tidak boleh terhalang oleh tidak ada.
Allah
wujud karena zatNya dan bukan karena yang lain.
Wajibul-wujud
Allah adalah wajibul-wujud bagi zatNya yang tidak membutuhkan sesuatu pun
selain Allah.
Sebaliknya,
wujudnya sesuatu selain Allah membutuhkan kepada wujud zat Allah.
Dengan
demikian, zat Allah adalah Esa, dan tidak ada yang menyerupainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar